Pages

Selasa, 15 April 2014

Kurangi Penggunaan Kertas untuk mengerjakan Tugas
Dari melihat judul di atas, kesannya mahasiswa itu malas mau mengerjakan tugas di kertas apalagi ditulis tangan.
Tapi pada kenyataannya setiap mahasiswa mengerjakan tugas kuliah entah itu tugas makalah, laporan praktikum, resum, dll semuanya menggunakan berlembar – lembar kertas apalagi kertas yang digunakan masih baru. Setelah tugas itu dikumpulkan, lalu tugas itu hanya dinilai lalu disimpan atau bahkan dibuang sia – sia tanpa ada manfaat lanjutan dari kertas – kertas itu. Padahal, untuk membuat 1 rim (500 lembar kertas) diperlukan 1 pohon yang berusia 5 tahun yang artinya jika memakai kertas sebanyak 500 lembar, maka sama saja telah menebang 1 pohon yang berusia 5 tahun. Sementara kita tahu bahwa isu lingkungan yang sekarang sedang gencar dibicarakan dan diberitakan di media massa adalah isu mengenai pemanasan global yang salah satunya disebabkan oleh penggundulan hutan secara tak terkendali. Yang saya contohkan di atas hanya penggunaan 1 rim kertas. Padahal setiap hari ada milyaran orang diseluruh dunia yang menggunakan berlembar – lembar atau bahkan puluhan lembar kertas untuk berbagai keperluan. Inilah hal yang disadari atau tidak oleh banyak orang bahwa menggunakan kertas setiap hari dapat semakin merusak hutan.
Sebagai Mahasiswa Universitas Jember, saya sangat menyayangkan penggunaan kertas untuk keperluan tugas mahasiswa. Saya memiliki 2 solusi dari permasalahan di atas.
1.    1. Menghimbau kepada seluruh dosen dan asisten praktikum di lingkungan UNEJ untuk memberi tugas kepada mahasiswa dalam bentuk berkas digital (soft copy).
Solusi ini sangat tepat digunakan karena dengan mengumpulkan tugas dalam bentuk berkas digital, maka telah meniadakan penggunaan kertas dalam mengerjakan tugas yang artinya sama dengan tidak menebang pohon untuk mengerjakan tugas kuliah. Solusi ini sama dengan Paperless.
2.   2. Meningkatkan penggunaan kertas daur ulang untuk tugas mahasiswa di lingkungan UNEJ.
Jika solusi pada no. 1 dirasa rawan plagiatisme alias sangat mudah bagi mahasiswa untuk melakukan copy paste, maka solusi lainnya adalah menggunakan kertas daur ulang atau yang biasa disebut kertas buram. Dengan mendaur ulang kertas yang sudah tidak dipakai, maka sama dengan tidak menebang pohon dan tentunya bisa menghemat uang karena harga kertas daur ulang lebih murah daripada harga kertas baru. Untuk meningkatkan penggunaan kertas daur ulang dalam pemberian tugas kepada mahasiswa di lingkungan Universitas Jember, maka perlu dibentuk tempat daur ulang kertas di dalam kampus yang bisa diberi nama “Rumah Daur Ulang Kertas”. Lalu untuk mengurus tempat daur ulang tersebut maka harus dibentuk suatu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mengurusi proses pendaur ulangan kertas. Mungkin solusi daur ulang kertas ini adalah solusi yang paling tepat karena selain bisa meminimalisir penggunaan kertas baru hasil dari penebangan pohon, praktek plagiatisme pun tetap relatif lebih sulit dilakukan oleh mahasiswa.
Memang penggunaan kertas yang masih baru bukan hasil daur ulang tidak bisa ditiadakan sepenuhnya terutama penggunaannya untuk kegiatan, lembaga dan hal – hal lain yang sifatnya formal. Tapi paling tidak penggunaan kertas baru bisa dikurangi dengan cara digantikan dengan menggunakan kertas daur ulang. Itulah 2 solusi yang bisa saya berikan untuk mengkampanyekan Paperless dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional pada tanggal 22 April 2014 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi (HMPSPB) Lumba – Lumba UNEJ. Ayo, Kita Tingkatkan dan Kampanyekan Paperless Demi Menyelamatkan Hutan Kita...!!!


Pemanasan Global Ternyata Lebih Parah Dari Perkiraan

Berkat aktivitas manusia, jumlah gas rumah kaca di atmosfir melonjak ke level yang tidak terbayangkan dalam sejarah manusia 

Minggu, 16 Maret 2014

karbon dioksida, emisi, polusi, pemanasan global 

Ternyata sistem iklim bumi lebih sensitif dalam meningkatkan gas rumah kaca, penemuan terbaru tentang pemanasan global menunjukan, jika pemotongan emisi harus dilakukan untuk menjaga pemanasan bumi dibawah level berbahaya.

Peneliti menemukan, jika bumi mengalami peningkatan panas lebih dari 20% selama beberapa dekade, bahkan melampaui estimasi awal. “Respon iklim sementara” adalah ukuran yang menangkap seberapa besar bumi kita menghangat, terkait dengan banyaknya gas rumah dan polutan lain.

Berkat aktivitas manusia, seperti memakai bahan bakar fosil, jumlah gas rumah kaca di atmosfir melonjak ke level yang tidak terbayangkan dalam sejarah manusia. Contohnya 2013, jumlah karbon dioksida yang menjadi gas rumah kaca di atmosfir, telah menyentuh 400 ppm, angka ini merupakan level tertinggi selama 800,000 tahun belakangan.

Drew T. Shindell dari NASA juga melakukan penelitian menggunakan komputer pintar, mereka melihat gas buang dari reaktor dan kendaraan, yang biasa disebut aerosol. Shindell menemukan, aerosol sangat berdampak dalam pemanasan global karena substansi ini banyak berada di belahan utara bumi.

Reto Knutti, profesor dari Institute for Atmospheric and Climate Science, Zurich. Menyatakan jika penemuan terbaru tentang pemanasan global dari Shindell adalah hal penting yang membuka pemahaman kita.

“Dalam pandangan saya, hasilnya sangat jelas. Akan menjadi berita bagus jika kita bisa menyesuaikan perbedaan antar metode ini, dan berita buruknya, sepertinya kita tidak bisa terhindar dari pemanasan global.”  Sumber: http://intisari-online.com/

Kalau pemanasan global terus menerus jadinya kayak gambar di bawah ini: :-(

 www.unej.ac.id   www.biofkip.blogspot.com  www.biologinote.blogspot.com


 

Blogger news

Blogroll

Owl City - Fireflies

Tentang Saya

Namaku Titan Satria Ananda, biasa dipanggil Titan. Aku tinggal di kota Jember dan lahir di kota yg sama pada 22 Mei 1995. Aku berstatus sebagai mahasiswa di program studi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Tidak seperti mahasiswa kebanyakan pada umumnya yg harus tinggal di tempat kos/kontrakan untuk kuliah karena berasal dari luar kota, saya termasuk mahasiswa yg beruntung karena saya tidak nge-kos dan tinggal bersama orang tua di rumah, karena saya memang terlahir di kota perguruan tinggi. Aku tinggal bersama kedua orangtua dan adik laki2ku. Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Sebenarnya blog ini aku bikin karena ada tugas Ospek pada bulan Oktober 2013 lalu, jadi bukan dari keinginan sendiri. :D. Tapi ya tetep, setelah ospek selesai, aku bakalan ngembangin blog ini dengan artikel dan post2 yg unik dan bermanfaat nggak sekedar isinya cuma curhat2an pribadi aja.. :D Ya udah buat para pengunjung blog dan para blogger, selamat menjelajahi blogku yg simple dan bermanfaat ini.. (y)